Minggu, 06 November 2011

EJAAN I

TANDA BACA
a.    Tanda Titik
  • 1.      Tanda titik dipergunakan untuk mengakhiri kalimat berita.
Contoh:
Namaku Koko Roberth.
Aming sedang makan cireng di bawah pohon jengkol
  • 2.      Tanda titik dipergunakan untuk memisahkan angka, jam, menit, dan detik yang menyatakan waktu.
Contoh:
Pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)
2.20.02 jam (2 jam 20 menit 2 detik)
  • 3.      Tanda titik dipakai untuk memisahkn bilangan ribuan atau kelipatannya kecuali.
Contoh:
Bencana alam itu menewaskan 24.500 jiwa.
Harga majalah itu Rp 5.500,00
  • 4.      Titik tidak dipergunakan untuk mengakhiri penulisan judul, alamat pengirim dan tanggal surat, nama dan alamat penerima surat.
Habis Gelap Terbitlah Terang (tanpa titik)
Bandung, 17 Agustus 2007 (tanpa titik)
Yth. Dian Ngesoth
Jalan Leletha Lambretha
Bandung (tanpa titik)
  • 5.      Titik dipergunakan untuk penulisan gelar, jabatan, dan singkatan tertentu.
Contoh:
Prof. DR. Iis Rahayu Ningtias, S.Pd. M.Pd.
Dr. Akula, Sp. K.K.
B.R.A. Muryati Sudibyo
K.H. Ahmad Bajuri
Dll. ; dsb. ; a.n. ; sda.
  • 6.      Titik tidak dipergunakan untuk penulisan singkatan atau akronim tertentu yang lazim dipergunakan
Contoh:
Puskesmas; posyandu; siskamling
TNI; SDN; PT
b.   Tanda Koma
  • 1.      Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Contoh:
Suci suka makan cireng, bala-bala, dan gehu
Satu, dua…tiga !
  • 2.      Tanda koma diletekan sebelum kata hubung tetapi, namun, melainkan.
Contoh:
Bunga yang sedang merekah di permukaan kolam itu bukan teratai, maliankan lotus.
Suka dipuji sebetulnya pintar, tetapi mls belajar
  • 3.      Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kamlimat mendahului induk kalimat
Contoh:
Jika ingin pintar, kita harus belajar (benar)
Kita harus belajar, jika ingin pintar (salah)
Meskipun kemampuannya terbatas, Bisma memiliki semangat belajar yang besar (benar)
Bisam memiliki semangat belajar yang besar, meskipun kemampuannya terbatas (salah)
  • 4.      Tanda koma dipakai di belakang kata penghubung antar kalimat : oleh karena itu, jadi, maka, lagi pula, akan tetapi, dsb.
Contoh:
Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.
Jadi, acara itu dibatalkan.
  • 5.      Tanda koma diletakan sesudah kata seru.
Contoh:
Aduh, perutku sakit!
Wah, cantik sekali gadis itu!
  • 6.      Tanda koma dipakai – untuk menghindari salah baca- di belakang yang keterangan yang tedapat di awal kalimat.
Contoh:
Kemarin, paman datang.
Dengan kemeja kotak-kotak, Ghaya mengunjungi Kendi.
c.    Tanda Titik Dua
  • 1.      Tanda titik dua dipergunakan untuk perincian yang diberi penjelasan.
Contoh:
Mereka memerlukan peralatan untuk berkemah seperti : tenda, terpal, dan kayu bakar. (benar)
Mereka memerlukan : tenda, terpal, dan kayu bakar. (salah)
Roni sedang meneliti hewan karnivora diantaranya : singa, macan, dan harimau. (benar)
Roni sedang meneliti : singa, macan, dan harimau. (salah)
  • 2.      Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Contoh:
Ketia               : Iis
Sekertaris        : Aas
Bendahara       : Uus
  • 3.      Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku drama percakapan.
Contoh:
Ibro     : “Apa kabar, Men?”
Memen            : “Baik, Bro.”
d.   Tanda Seru
  • Tanda seru dipakai sedudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidak percayaan, atau emosi yang kuat.
Contoh:
Wah, seram sekali
Bersihkan kelas ini sekarang juga!
Sungguh terlalu!
Merdeka!
e.    Tanda Petik
  • 1.      Tanda petik dipergunakan untuk mengapit petikan kalimat langsung atau kalimat percakapan.
Contoh:
Tuti Tipu berkata, “Bu, bukan aku yang memecahkan kaca, melainkan adik.”
  • 2.      Tanda petik mengapit judul syair, karangan atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contoh:
Kartini menggugah kaum wanita melalui buku berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”
f.    Tanda Kurung
  • 1.      Tanda kurung dpergunakan untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh:
Yasmin adalah ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SD Brilian.
  • 2.      Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan dalam sebuah kalimat.
Contoh:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar